Ilustrasi produk Sritex [antara]
PT Sri Rezeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tengah mengincar tiga negara baru di kawasan Eropa untuk memperbesar pangsa pasar ekspornya.
Sekretaris Perusahaan SRIL, Welly Salam mengatakan, perseroan sampai saat ini masih dalam tahap pendekatan kepada tiga negara kawasan Eropa.
"Ada beberapa negara Eropa untuk kami penetrasi lagi, tapi masih dalam tahap pendekatan. Ada tiga negara di Eropa yang dibidik," ujar Welly kepada Kompas.com, Minggu (7/8/2016).
Rencananya, produk yang akan di ekspor ke tiga negara yang belum bisa disebutkan namanya tersebut terdiri dari produk militer dan fashion.
"Ini untuk segmen militer dan juga ada fashion," tandas Welly.
Welly mengungkapkan, keputusan perseroan untuk memperbesar pasar ekspornya juga didorong oleh kondisi di kawasan tersebut, yang saat ini tengah menjadi incaran dari serangan terorisme.
"Karena kondisi itu, membuat mereka akan tambah jumlah yang lebih banyak," ucap Welly.
Welly menyebutkan, proses pendekatan terhadap ketiga negara tersebut ditargetkan perseroan akan selesai pada akhir tahun 2017 mendatang.
"Sekarang masih proses. Paling lambat akhir tahun depan sudah deal," ucapnya.
Saat ini, negara tujuan ekspor perseroan sudah mencapai 36 negara untuk seragam militer.
Sekadar informasi, ruang lingkup kegiatan SRIL meliputi usaha-usaha dalam bidang industri pemintalan, penenunan, pencelupan, pencetakan, penyempurnaan tekstil dan pakaian jadi.
Untuk bisnis seragam, SRIL dipercaya menjadi produsen seragam tentara Jerman dan sejumlah negara NATO lainnya.
PT Sri Rezeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex tengah mengincar tiga negara baru di kawasan Eropa untuk memperbesar pangsa pasar ekspornya.
Sekretaris Perusahaan SRIL, Welly Salam mengatakan, perseroan sampai saat ini masih dalam tahap pendekatan kepada tiga negara kawasan Eropa.
"Ada beberapa negara Eropa untuk kami penetrasi lagi, tapi masih dalam tahap pendekatan. Ada tiga negara di Eropa yang dibidik," ujar Welly kepada Kompas.com, Minggu (7/8/2016).
Rencananya, produk yang akan di ekspor ke tiga negara yang belum bisa disebutkan namanya tersebut terdiri dari produk militer dan fashion.
"Ini untuk segmen militer dan juga ada fashion," tandas Welly.
Welly mengungkapkan, keputusan perseroan untuk memperbesar pasar ekspornya juga didorong oleh kondisi di kawasan tersebut, yang saat ini tengah menjadi incaran dari serangan terorisme.
"Karena kondisi itu, membuat mereka akan tambah jumlah yang lebih banyak," ucap Welly.
Welly menyebutkan, proses pendekatan terhadap ketiga negara tersebut ditargetkan perseroan akan selesai pada akhir tahun 2017 mendatang.
"Sekarang masih proses. Paling lambat akhir tahun depan sudah deal," ucapnya.
Saat ini, negara tujuan ekspor perseroan sudah mencapai 36 negara untuk seragam militer.
Sekadar informasi, ruang lingkup kegiatan SRIL meliputi usaha-usaha dalam bidang industri pemintalan, penenunan, pencelupan, pencetakan, penyempurnaan tekstil dan pakaian jadi.
Untuk bisnis seragam, SRIL dipercaya menjadi produsen seragam tentara Jerman dan sejumlah negara NATO lainnya.
No comments:
Post a Comment