Tank Tempur Tanpa Awak Kementerian Pertahanan Rusia memamerkan sebuah video yang menunjukkan kemampuan tank tempur tanpa awak, Uran-9.
Uran-9 merupakan tank tempur tanpa awak atau unmanned combat ground vehicle (UCGV), yang pengoperasiannya dapat dikendalikan dari jarak jauh atau remote.
Untuk kemampuannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Uran-9 ini mampu membawa beragam persenjataan, dari senapan mesin, meriam kaliber 30 mm dengan daya sembur 350-400 amunisi per menit, senapan mesin koaksial 7.62 mm dan peluncur rudal anti tank. Dengan muatan penuh, Uran-9 memiliki berat sekitar 10 ton yang membuatnya mirip sebuah tank kecil. Selain itu, tank ini juga dilengkapi dengan sistem peringatan laser, target detection dan peralatan berteknologi tinggi untuk pelacakan dan identifikasi.
Menurut pihak pengembang, Uran-9 tidak dirancang sebagai sistem senjata mandiri melainkan disebarkan bersama dengan unit infantri. Uran-9 dikendalikan dari jauh, dikembangkan terutama untuk misi pengintaian dan bantuan tembakan untuk infanteri dan unit kontra terorisme.
“Pengembang Rusia memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk membuat robotika militer modern yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Ini adalah segmen pasar senjata yang akan berkembang pesat, jadi kami akan mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran jangka panjang untuk mempromosikan perangkat keras ini sebagai bagian dari proyek keamanan terpadu,“ kata Boris Simakin Kepala Departemen Analisis Jangka Panjang Rosoboronexport.
Uran-9 merupakan tank tempur tanpa awak atau unmanned combat ground vehicle (UCGV), yang pengoperasiannya dapat dikendalikan dari jarak jauh atau remote.
Untuk kemampuannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Uran-9 ini mampu membawa beragam persenjataan, dari senapan mesin, meriam kaliber 30 mm dengan daya sembur 350-400 amunisi per menit, senapan mesin koaksial 7.62 mm dan peluncur rudal anti tank. Dengan muatan penuh, Uran-9 memiliki berat sekitar 10 ton yang membuatnya mirip sebuah tank kecil. Selain itu, tank ini juga dilengkapi dengan sistem peringatan laser, target detection dan peralatan berteknologi tinggi untuk pelacakan dan identifikasi.
Menurut pihak pengembang, Uran-9 tidak dirancang sebagai sistem senjata mandiri melainkan disebarkan bersama dengan unit infantri. Uran-9 dikendalikan dari jauh, dikembangkan terutama untuk misi pengintaian dan bantuan tembakan untuk infanteri dan unit kontra terorisme.
“Pengembang Rusia memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk membuat robotika militer modern yang dapat memenuhi permintaan pasar internasional. Ini adalah segmen pasar senjata yang akan berkembang pesat, jadi kami akan mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran jangka panjang untuk mempromosikan perangkat keras ini sebagai bagian dari proyek keamanan terpadu,“ kata Boris Simakin Kepala Departemen Analisis Jangka Panjang Rosoboronexport.
♘ Hobby Militer
No comments:
Post a Comment